
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah (SMA dan sederajat), tahapan selanjutnya dalam jalur pendidikan formal adalah jenjang perguruan tinggi.
Terdapat dua pilihan jalur atau program studi yang dapat ditempuh oleh lulusan sekolah menengah di perguruan tinggi, yaitu program strata satu (sarjana) dan program vokasi (diploma).
Lalu program apa yang harus dipilih saat ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi? Untuk dapat menentukan pilihan baiknya pahami terlebih dahulu perbedaan dari keduanya, sehingga dapat disesuaikan dengan preferensi dan tujuan karir yang diinginkan.
Apa perbedaan sarjana dan diploma?
Secara sederhana program sarjana lebih banyak teori dan diploma lebih banyak praktik. Hampir mirip dengan SMA dan SMK di pendidikan menengah.
Program sarjana fokus pada pemahaman komprehensif dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang studi tertentu, sedangkan program diploma fokus pada keterampilan dan penerapan praktis dalam bidang studi tertentu.
Perbedaan antara gelar sarjana (S1) dan diploma (D1,D2,D3,D4) terletak pada masa studi, fokus kurikulum dan materi pembelajaran, gelar yang didapat serta tujuan karir. Berikut adalah perbandingan antara keduanya.

Program strata satu (S1) atau sarjana
Masa studi
Program strata satu biasanya membutuhkan waktu studi 3 hingga 5 tahun, dengan batas masa studi paling lama 7 tahun.
Kurikulum pembelajaranMenawarkan pendekatan belajar yang luas serta mendalam dalam bidang tertentu. Siswa diberikan pemahaman yang komprehensif tentang teori, praktik, dan aplikasi dalam disiplin ilmu mereka.
Seorang mahasiswa program sarjana diwajibkan untuk menyelesaikan minimal 144 SKS (satuan kredit semester) sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana. Dengan tugas akhir berupa proyek penelitian dan membuat karya tulis ilmiah berupa makalah atau sebagian besar mewajibkan pembuatan skripsi sebagai syarat kelulusan.
Gambaran umumnya program sarjana lebih menekankan aspek teori dibandingkan aspek praktikal langsung.
Gelar yang didapat
Individu yang menyelesaikan program pendidikan tinggi strata satu akan mendapat gelar sarjana. Seorang sarjana berhak mencantumkan huruf ‘S.’ diikuti inisial atau singkatan bidang studi yang ditempuh di belakang namanya.
Contoh:
- S.E. (sarjana ekonomi)
- S.T. (sarjana teknik)
- S.Hum. (sarjana humaniora)
- S.Pd. (sarjana pendidikan)
Tujuan karir
Merupakan persyaratan minimum untuk memasuki sejumlah besar bidang karir. Gelar sarjana juga membuka pintu untuk peluang karir yang lebih luas.
Pilihan lanjutan
Setelah lulus, terdapat opsi untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti gelar master (S2) dan selanjutnya doktor (S3).

Program vokasi (D1/D2/D3/D4) atau diploma
Di dalam pendidikan tinggi vokasional terdapat empat jenjang, mulai dari diploma satu (D1), diploma dua (D2), diploma tiga (D3) dan diploma empat (D4).
Masing-masing jenjang diploma dapat ditempuh tanpa berurutan (dapat menempuh D2 tanpa harus menyelesaikan D1). Namun dari segi beban belajar dan bobot akademis D4 lebih tinggi dibanding D3 dan seterusnya.
Masa studi
- Jenjang diploma satu (D1) membutuhkan waktu studi 1 tahun, dengan batas masa studi paling lama 2 tahun.
- Jenjang diploma dua (D2) membutuhkan waktu studi 2 tahun, dengan batas masa studi paling lama 3 tahun.
- Jenjang diploma tiga (D3) membutuhkan waktu studi 3-4 tahun, dengan batas masa studi paling lama 5 tahun.
- Jenjang diploma empat (D4) membutuhkan waktu studi 3-5 tahun, dengan batas masa studi paling lama 7 tahun.
Kurikulum pembelajaran
Lebih terfokus pada aplikasi praktis dan keterampilan langsung yang dibutuhkan untuk memasuki pasar kerja dalam bidang tertentu. Materi pembelajaran lebih terkonsentrasi (fokus pada aspek tertentu dalam suatu bidang keilmuan) dan kurikulumnya lebih praktis.
Seorang mahasiswa program diploma diwajibkan untuk menyelesaikan SKS yang berbeda tergantung jenjang yang ditempuh.
- Beban belajar minimum program D1 36 SKS.
- Beban belajar minimum program D2 72 SKS.
- Beban belajar minimum program D3 108 SKS.
- Beban belajar minimum program D4 144 SKS.
Tugas akhir program diploma bervariasi tergantung pada bidang studi dan persyaratan program. Tugas akhir program diploma diantaranya berupa laporan praktikum, penelitian, proyek desain, studi kasus, proyek lapangan, dsb.
Gambaran umumnya program diploma lebih menekankan aspek praktik dibandingkan aspek teori.
Gelar yang didapat
Individu yang menyelesaikan program pendidikan tinggi vokasi atau diploma akan mendapat gelar:
D1 mendapat gelar Ahli Pratama (A.P. diikuti inisial program studi)
Contoh:
- A.P.Par. (Ahli Pratama Pariwisata)
- A.P.Kom. (Ahli Pratama Komputer)
D2 mendapat gelar Ahli Muda (A.Ma. diikuti inisial program studi)
Contoh:
- A.Ma.Pd. (Ahli Muda Pendidikan)
- A.Ma.Pel. (Ahli Muda Pelayaran)
D3 mendapat gelar Ahli Madya (A.Md. diikuti inisial program studi)
Contoh:
- Ahli Madya Akuntansi (A.Md.Akun.)
- Ahli Madya Farmasi (A.Md.Far.)
Ahli Madya juga sering disebut sebagai sarjana muda.
D4 mendapat gelar Sarjana Terapan (S.Tr. diikuti inisial program studi)
Contoh:
- S.Tr.Kep. (Sarjana Terapan Keperawatan)
- S.Tr.K. (Sarjana Terapan Kepolisian)
Karir
Dipandang sebagai jalur pendidikan yang diarahkan langsung untuk memasuki dunia kerja. Lulusan pendidikan vokasi disiapkan untuk posisi kerja tertentu yang membutuhkan keterampilan khusus.
Pilihan karir cenderung lebih terbatas karena fokus pada keterampilan khusus. Tapi cenderung lebih bersaing serta relevan untuk dunia kerja.
Terbatas dalam peningkatan jenjang karir. Sebagian besar posisi karir yang lebih tinggi membutuhkan gelar sarjana.
Beberapa perguruan tinggi yang membuka program vokasi juga menjalin kemitraan dengan industri atau sektor terkait, sehingga dapat membuka lebar kesempatan karir.
Pilihan lanjutan
Meskipun lulusan diploma biasanya langsung memasuki dunia kerja, bukan berarti tidak bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Jika menempuh program studi lanjutan yang sama atau berkesinambungan, beban kuliah yang sudah diambil di jenjang yang lebih rendah akan diperhitungkan (misal dari program D1 ke D2). Sehingga tidak perlu mengulang mata kuliah relevan yang sudah pernah dipelajari.
Dalam melanjutkan juga dapat ditempuh tanpa berurutan. Sebagai contoh dari program D1 langsung melanjutkan ke program D3/S1 tanpa melalui program D2.
Dalam melanjutkan ke program sarjana (S1) dari pendidikan vokasi bisa mengambil program studi yang berbeda selama masih dalam satu rumpun keilmuan, melalui program ekstensi atau program alih jurusan. Sebagai contoh dari D3 keperawatan melanjutkan ke S1 kesehatan masyarakat.
Sebagian besar kampus hanya membuka program ekstensi untuk lulusan D3/D4 dan sebagian kecil untuk lulusan D2.
Lama masa studi dan jumlah SKS atau mata kuliah yang diperhitungkan bervariasi saat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Tergantung pada kebijakan masing-masing kampus dan program studi yang ditempuh.
Lulusan D4 dapat langsung melanjutkan ke program magister terapan atau magister (S2). Untuk melanjutkan ke program magister (S2) biasanya diharuskan menempuh program matrikulasi (program penyesuaian) terlebih dahulu.
Pada akhirnya, pilihan antara sarjana dan diploma harus didasarkan pada pertimbangan pribadi, potensi pasar kerja, dan tujuan jangka panjang yang diinginkan. Dengan memilih jalur pendidikan yang tepat, setiap individu dapat memaksimalkan potensinya dan meraih kesuksesan di bidang yang diminati.